KARYA ILMIAHMU SUMBER BUKUMU RESUM KE 4 KBMN 28
Judul : Karya Ilmiahmu Sumber Bukumu
Resume Ke : 4
Gelombang : 28
Tanggal : 16 Januari 2023
Tema : Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Narasumber : Eko Daryono, S.Kom
Moderator : Nur Dwi Yanti, S.Pd
Makan tahu di atas lantai
Jangan lupa memakai selimut
Sebentar lagi materi akan dimulai
mari kita perhatikan dengan urut.
Jalan jalan ke pasar turi
Beli buku di Sarangan
Malam ini pak Eko sebagai pemateri
mari dengar dan perhatikan
disurat An-Nahl ayat 43, Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ ۚ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ.
Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.
Malam ini malam selasa persiapan materi ke empat akan segera dimulai, moderator dan pemateri sudah siap sedia menyampaikan materi yang sudah dipersiapkan sebelumnya, materi lumayan berat untuk kaum pemula seperti saya yaitu menulis buku dari karya ilmiah. Mungkin rerkesan berat ketika baru membaca judulnya terbayang bagaimana kita menulis karya ilmiah yang penuh perjuangan dahulu hingga muncul berbagai cerita kenang- kenangan dari para pembuat karya ilmiah, apalagi ini mau dibuat buku jelas dalam bayangan saja belum terfikirkan.
Teryata pemateri pak Eko Daryono S.kom. berasal dari Karang Anyar yang sudah terkenal sebagai pengajar, nara sumber, dan juga penulis ini menyampaikan dengan masuk akal teryata karya ilmiah yang kita buat dulu bisa dijadikan buku. Ini sangat menarik dari apa yang kita susun ketika kuliah dahulu bisa kita jadikan buku-buku yang berharga menjadi sebuah karya yang bisa memberikan kenangan dan makna yang berbeda.
Pak Eko sudah terkenal dengan sebutan "masuk pak Eko" yang saya juga kurang tahu pak Eko yang ini atau pak Eko yang lain, ini terbukti bahwa penjelasanya tentang membuat buku dari hasil karya ilmiah bisa mudah diterima dan informasinya bisa masuk pak Eko, dengan melalui berbagai langkah-langkah yang sudah disusun dan dijelaskan maka sangat bisa membuat buku dari hasil karya ilmiah menjadi sebuah buku.
Sering kali tanpa kita sadari ternyata hasil karya ilmiah kita hanya tersimpan rapi di lemari atau di rak-rak kampus yang terkesan seperti pajangan yang hanya sebatas bukti bahwa kita telah menyelesaikan dan membuat suatu penelitian, tanpa adanya misi berkelanjutan untuk menjadikan buku sebagai wujud karya kebanggàn. Hal ini yang membuat pak Eko tergugah untuk menyapaikan materi membuat buku dari karya ilmiah.
Pentingkah membuat buku dari karya ilmiah kita? Tentu sangat penting dengan membuat buku makan karya ilmiah kita tidak hanya terdiam di atas lemari tetapi bila menjadi buku akan lebih memberikan manfaat untuk diri kita dan orang lain bahkan mungkin bisa menjadi sumber cuan bila menarik dan memiliki daya jual yang tinggi. Dan dengan menjadi buku akan menjadikan kita memiliki karya sebuah buku.
Selanjutnya pak Eko juga menyampaikan bahwa beliau adalah anak didik Omjay atau kakak seperguruan kita dengan Omjay lebih tepatnya kakak senior karena beliau termasuk angkatan ke 12 yang mungkin bisa dikatakan tahan banting dan tahan tantangan dalam menulis dari Omjay dan tim sehingga bisa menjadi pemateri pada malam hari ini yang sudah memiliki puluhan karya nyata berupa buku yang sudah diterbitkanya. Suatu saat kalau bertemu saya akan memanggilnya kakak ke 12.wkwkwkwkwkw
Selanjutnya pak Eko menjelaskan bahwa KTI (karya tulis ilmiah) itu ada dua yaitu :
1. KTI non buku meliputi:
a. KTI bidang akademis untuk mendapatkan gelar : tugas akhir, skripsi, tesis, desertasi.
b. KTI hasil penelutian: PTS, PTK, Best Practice, makalah, artikel, jurnal.
c. KTI berupa ulasan/ resensi.
2. KTI buku yang meliputi:
a. Buku bahan ajar : diktat, modul, buku ajar, buku referensi.
b. Buku pengayaan : monograp, bukutesk, buku pegangan.
c. Buku kompilasi: bungga rampai, prosiding.
Penjelasan berikutnya tentang langkah-langkah merubah dari karya ilmiah menjadi buku sebagai berikut:
Pertama, keaslian laporan hasil penelitian. *Tindakan Plagiat* tidak dibenarkan terlebih karya seperti PTK kadang tidak dicek keasliannya. Namun saat diterbitkan jadi buku, maka penulis harus yakin betul bahwa karya yang akan diterbitkan memang oroginal punya penulis sendiri
Kalau karya seperti skripsi, tesis apalagi desertasi akan langsung ketahuan jika plagiat karena sudah ada generate machine untuk pengecekan
Kedua, menghindari kompilasi yang terlalu banyak. Include saja pendapat para ahli yang mendukung substansi ini, sisanya mengembangkan dengan analisis dari sudut pandang penulus.
Ketiga, memilah dan memilih data yang dipublikasikan. Data matang saja yang disajikan agar buku berbobot dan tidak bombastis
Keempat, modifikasi bahasa buku Hindari pemakaian penanda transisi *menurut* *hal itu sesuai dengan pendapat* *lebih lanjut si A menyatakan* *berdasarkan hal tersebut*
Termasuk menyebutkan kata penelitian ini, peneliti, bahkan penulis.
Kelima, hindari pengambilan sumber kutipan berantai atau pendapat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Keenam, wajib menuliskan semua daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku.
Ketujuh, memperhatikan kaidah penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan dinilaikan untuk KP sesuai Buku 4 PKB.
Sesi selanjutnra adalah sesi tanya jawab banyak yang bertanya tentang materi membuat buku dari karya ilmiah ini dan semua sudah di jawab oleh pemateri tetapi ada satu pertanyaan yang belum ditanyaakan berapa kira-kira biaya untuk membuat buku dari karya ilmiah misalnya dari satu skripsi seperti yang sudah dilakukan oleh pa Eko.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "MEMBUKUKAN KARYA ILMIAH PENTINGKAH?", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/joniponsen5402/63c551014addee22c65d1a82/resum?page=all#section2
Kreator: amin kurniawan
Semangat
BalasHapusSiap kakak
HapusSemangat, jika berkenan silahkan mampir ke lilik-kistiana.blogspot.com
BalasHapusOk trimaksih
HapusSusah mampir tapi kolom komentarnya kok belum bisa saya kak
Hapusmantep, pak... semangat selalu
BalasHapusBu Raliyanti trimakasih semoga ibu sukses selalu
Hapussemangat pak...
BalasHapusSiap semoga bu Dyah juga tetap semangat
Hapus