Ular dan Kupu-kupu
Kemarin rabu 18 Januari di sekolah saya waktu jam olah raga beberapa anak berteriak-teriak ada ular di kamar mandi, ramai anak-anak memberitahu temen lainya akhirnya jadi gaduh, begitu anak-anak yang lain ikut melihat ularnya tidak ada. "Sudah tidak ada kata anak kelas 5," Nah kebetulan saya mengajar kelas dua, dan ada anak yang ijin ke toilet bercerita lagi kalau ada ular di kamar mandi. Awalnya saya kurang percaya tetapi saya datangi sambil bawa kayu pentungan dengan maksud akan saya pukul kalau ada ularnya, saya cari cari eh malah tidak ada ularnya padahal sudah saya cek satu persatu di dalam kamar mandi akhirnya tidak ada ularnya.
Selanjutnya ada temen guru dari tetangga sekolah yang mau meminjam sound sistem untuk rapat yang kebetulan sound mereka rusak saya pun mengambilkan nya karena kebetulan pak penjaga sedang dimintai tolong foto kopi. " bagaimana pak ada ular nya?" Tanya ibu kepala sekolah. "Tidak ada bu" jawabku lalu beliau menyarankan menaburkan garam dapur.
Setelah istirahat ke dua bu guru kelas 2 pergi ke toilet setelahnya cerita ketika mau masuk toilet ada ular kecil di bawah lantai samping tembok trus ularnya cuma diusir masuk ke toilet paling barat, setelah beliau selesai dari toilet laporan ke guru olahraga yang kebetulan ada di halaman sekolah, lalu di cari ularnya oleh pak Aqin guru olah raga. dan ketemu akhirnya dibunuh ularnya.
Dari kejadian itu ada hal-hal yang unik dari hewan ular yang dapat kita ambil hikmahnya, ular adalah hewan melata yang pada saat tertentu bisa berganti kulitnya bahkan dalam melakukan pergantian kulit itu ular harus mengalami berbagai proses di antaranya berpuasa atau menahan makan untuk tirakat dalam proses pergantian kulitnya menjadi kulit baru.
Kejadian pada ular ini hampir sama dengan kejadian metamorfose kupu-kupu yang mana proses dari kupu-kupu yang bertelur menjadi ulat lalu menjadi kepompong lalu menetas lagi menjadi kupu-kupu lagi. Mereka mengalami suatu proses pergantian yang harus dilewati dengan berpuasa atau menahan diri dari makan.
Pada akhirnya ular tetap menjadi ular lagi dengan sifat dan karakter yang sama, dan tentunya dengan pribadi yang sama menakutkan untuk orang lain. Sedangkan kupu -kupu berproses untuk menjadi lebih baik dari ulat yang berbulu menjadi kupu-kupu yang lucu yang memberi manfaat, dan memiliki pribadi dan karakter yang berbeda yang lebih mulia.
Kita sebagai guru pun harus demikian menjadi orang yang bisa memberi manfaat untuk orang lain dan tentunya memiliki pribadi dan karakter yang baik. Sebagaimana dalam suatu hadist nabi "orang yang paling bermanfaat adalah orang yang memberi manfaat untuk orang lain."
Komentar
Posting Komentar