Asyiknya Berpantun Resum ke 13 KBMN 28.

 



Resum Materi ke 13 tema kaidah berpantun

Moderator pak Dail Ma'ruf.M.Pd

Narasumber Miftahul Hadi, S.Pd

Materi di buka oleh nara sumber mas Miffah.

 Bunga sekuntum tumbuh di taman,

Daun salam elok mahkota,

Assalamualaikum saya ucapkan,

Sebagai salam pembuka kata.

 Assalamualaikum Selamat malam bapak ibu peserta KBMN PGRI gelombang 28

Menanam padi di musim hujan

Padi ditanam berharap panen

Mari belajar bareng mas hadi kawan

Semoga semuanya berkenan

Kalau tuan ke pulau Mempar,

Batu terbelah di gunung Daik,

Kalau tuan bertanya kabar,

Alhamdulillah kabar baik.

Banjir kanal jembatan patah,

Rimbun semak di pinggir kali,

Salam kenal saya mas Miftah,

Dari Demak berjuluk kota wali.

Kalau Puan pergi ke Pasar 

Jangan lupa membeli payung

Kalau tuan ingin hatinya Bugar

Jangan lupa membuat pantun

Berikut mareri sari mas Hadi. Selaku narasumber

Pemateri mengawali dengan pertanyaan kepada para peserta "Bapak ibu, apa yang ada di benak bapak ibu jika mendengar kata pantun??

"Pantun adalah salah satu budaya betawi yang kini mulai berkembang"

"Senang..pantun bikin senyum dan ketawa"

"Pantunn adalah jenis puisi lama" jawaban dari beberapa peserta

Namun, tiap daerah memiliki pantun

 *Di Tapanuli, pantun dikenal dengan istilah ende-ende (Suseno, 2006)

Memiliki empat baris dan sering disampaikan saat membuka atau menutup sambutan

*Di Sunda, pantun dikenal dengan istilah paparikan (Suseno, 2006)

 Contoh :

Sing getol nginum jajamu,

Ambeh jadi kuat urat,

Sing getol maengan ilmu,

Gunana Dunya akhirat.

Beli kain si kain katun,

Dengan renda kain di tatah,

Jika ingin pandai berpantun,

Belajarlah pada mas Miftah.

* Pantun diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak benda  pada sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis (17/12/2020)

*Pantun menurut Renward Branstetter (Suseno, 2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) berasal dari kata “Pan” yang merujuk pada sifat sopan. Dan kata “Tun” yang merujuk pada sifat santun. Kata “Tun” dapat diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019

Pantun berasal dari akar kata “TUN” yang bermakna “baris” atau “deret”. Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai “Panutun”, oleh masyarakat Riau disebut dengan “Tunjuk Ajar” yang berkaitan dengan etika (Mu’jizah, 2019)

Kegunaan pantun 

1. Kegunaan pantun itu ternyata banyak sekali. Selain untuk komunikasi sehari-hari pada zaman dahulu. Pantun bisa juga digunakan untuk mengawali sambutan pidato. Bisa juga untuk lirik lagu, perkenalan, ataupun dakwah bisa juga disisipi pantun.

2. selain itu Pantun juga melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar

Mari bapak ibu, kita kupas satu persatu tentang 

1 bait pantun terdiri atas empat baris

Lalu, satu baris itu idealnya terdiri atas empat sampai lima kata.

Kemudian, satu baris pantun terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata.

Baris pertama dan kedua disebut sampiran, Baris ketiga dan keempat disebut isi

 Pantun yang baik, memiliki sajak a-b-a-b: Apakah boleh pantun menggunakan sajak a-a-a-a??

Boleh saja, namun akan mengurangi keindahan pantun itu sendiri.

Selain pantun empat baris ada juga pantun 2 baris. Penasaran tentang apa itu panyun dua baris yuk ikuti lanjutan penjelasan dari pemateri:

 Pantun dua baris disebut juga karmina atau pantun kilat.

Cara menentukan persajakan, bisa kita lihat Rima (bunyi akhir) tiap baris

- Lalu, apa bedanya pantun, syair, gurindam dengan karmina??

Ciri-ciri Pantun sudah kami jelaskan di atas.

Syair, hampir sama seperti pantun. Terdiri atas empat baris. Memiliki sajak a-a-a-a. Baris satu sampai empat memiliki hubungan/saling berkaitan

Nah, kalau gurindam hanya terdiri atas dua baris. Memiliki sajak a-a. Baris pertama dan kedua saling berhubungan.

Contoh gurindam :

Jika rajin salat sedekah,

Allah akan tambahkan berkah.

Karmina, terdiri atas dua baris. Baris pertama dan kedua tidak ada hubungannya.

Trik membuat pantun  ala mas mif selaku pemateri

Trik selanjutnya, pahami ciri-ciri pantun yang sudah dijelaskan di atas.

Trik berikutnya Jika membuat pantun, susunlah baris ketiga dan keempat terlebih dahulu.

- Ini yang disebut Rima akhir.

Hanya akhir baris yang sama bunyinya.

 Ini tingkatan pantun yang paling mudah.

 -Kemudian yang kedua Rima tengah dan akhir

Susun sejajar bungalah bakung,

Terbang menepi si burung elang,

Merdeka belajar marilah dukung,

Wujud mimpi Indonesia cemerlang.

-Rima awal, tengah dan akhir

Jangan dipetik si daun sirih,

Jika tidak dengan gagangnya,

Jangan diusik orang berkasih,

Jika tidak dengan sayangnya.

Ini tingkatan yang agak sulit Rima lengkap

Bagai patah tak tumbuh lagi,

Rebah sudah selasih di taman,

Bagai sudah tak suluh lagi,

Patah sudah kasih idaman.

Silakan nanti di masing-masing resume, buatlah satu bait pantun dengan tema gambar ini

Dalam menulis pantun, usahakan hindari penggunaan nama orang, dan nama merk dagang.

Materinya singkat, padat dan ringkas.

Merdeka belajar.

Jadi guru carilah ilmu

Jadi murid semangatlah belajar

Hari ini ada kurikulum baru

Kurikulumnya merdeka belajar


Beli buku di pasar baru

Tuan lapar segeralah makan

Awal semester siapakan buku 

Jangan lupa menulis kemudian.

Selajutnya materi di isi dengan tanya jawab  dan ditutup oleh moderator.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WRITE EVERY DAY AS A LIFESTYLE RESUM KE 1 KBMN 28

Menulis puisi

Belajar Menulis