ASIKNYA MENULIS CERITA FIKSI
― Gilbert K. Chesterton
Jurnalisme membuat para pembacanya bisa menjadi saksi sejarah.
Karya fiksi memberi kesempatan kepada pembacanya untuk menghidupkannya.
John Hersey.
profil pak domo
Sedikit bocoran tentang profil Narasumber kita Malam ini, yaitu sebagai seorang guru di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat, sebuah daerah yang populer dengan nama negri seribu mesjid dan laut yang sangat indah. MazMo ini, yang jebolan peternakan, melahirkan buku solo dari KBMN dengan kumpulan resume dalam bentuk cerita fiksi
Resum ke 9
Siang itu Risma setelah pulang sekolah dari sekolahnya SMA harapan mulya yang duduk di kelas dua masih merasa bingung dengan tugas dari wali kelasnya untuk membuat cerita fiksi, nanti 5 anak terbaik akan mendapatkan hadiah dari bu guru Sinta wali kelasnya dan minggu depan untuk dikumpulkan. Sebenarnya buguru Sinta sudah menjelaskan tentang cerita fiksi namun Risma belum faham dan waktu juga menunjukan jam pulang.
Sesampainya di rumah Risma bertanya kepada kakaknya Dita yang sudah kuliah semeter 4 di Kampus Harapan Jaya jurusan Pendidikan. " kak kakak taungak cara menulis cerita fiksi?" Tanya Risma pada kakaknya" Yaelah Risma-Risma menulis cerita fiksi saja ngak bisa ni kakak ajarin"
" wah yang bener kak asik"
" nih caranya tinggal tulis. Menulis cerita fiksi.... tuh mudahkan ce-ri-ta- fik-si"
" kak Dita........ bukan seperti itu konsepnya kak maksudnya membuat sebuah cerita dengan kata gori cerita fiksi huh" omel Dita karena merasa dipermainkan kakaknya.
"Jihahhahahahaah oalllah cerita fiksi ya ngomong dunk dari tadi, gini kakak akan ajarin tapi saratnya bayar 5o ribu dari uang sakumu gimana?"
" hah gila kakak niat bantuin ngak sih pakai bayar segala" menambah geram perasaan Risma karena pusing mimikirkan tugasnya malah di ejek oleh kakaknya.
" kalau ngak mau yang sudah kakak mau kuliah dulu daaaaah" hindar Sidita karena sebenarnya juga tidak terlalu faham tentang cerita fiksi
"Ihh kakak menyebalkan" sambil melempar bantal pada kakaknya.
Sore harinya Risma mencoba bermain ke rumah kak Siska kebetulan temen kampusnya kakaknya tetapi jurusan bahasa dan satra indonesia juga sudah semester 6. " maaf kak siska mengangu mau mintak tolong tentang tugas membuat cerita fiksi nih masih bingung"
" wah sini -sini dengan senang hati kakak jelasin kebetulan tadi ada materi baru dari dosen kakak tentang menulis fiksi"
"Wah asik trimakasih kak" Risma bersiap mendengarkan.
" nih dengarkan ya " kak siska menjlaskan sambil membuka lektopnya.
Dalam menulis cerita fiksi mengunakan alur belajar MERDEKA. Yaitu akronimnya:
1 | Mulai dari Diri
Pada alur ini Bapak/Ibu bisa cukup menjawab dalam hati saja atas beberapa pertanyaan yang saya ajukan. Boleh juga langsung dijawab di draf postingan resume.
Memulai sesi berbagi kita, silakan Bapak/Ibu menjawab dengan jujur beberapa pertanyaan berikut ini:
1. Seberapa sering Bapak/Ibu menulis cerita fiksi?
2. Mengapa Bapak/Ibu tertarik menulis fiksi?
3. Apa yang Bapak/Ibu pahami tentang menulis fiksi?
4. Bagaimana langkah Bapak/Ibu agar bisa menulis fiksi dengan baik?
Misalnya dari jawaban itu .1 seminggudua kali 2. Menulis karena hobi. 3. Menulis fiksi seperti menhlis cerita. 4. Agar menulis fiksi yang baik harus terus belajar
2 | Eksplorasi Konsep
Pada alur ini Bapak/Ibu saya beri kesempatan untuk mempelajari materi yang sudah saya siapkan. Nanti saya sifatnya hanya memberikan materi penguatan. Selain itu, akan kita perdalam saat sesi tanya jawab.
*Pertama*, Syarat Menulis Cerita Fiksi
1. Komitmen dan niat yang kuat untuk menyelesaikan apa yang telah dimulai;
2. Kemauan dan kemampuan melakukan riset agar cerita fiksi tetap logis;
3. Banyak membaca cerita fiksi sebagai bekal tambahan terkait teknik penulisan;
4. Mempelajari KBBI dan PUEBI;
5. Memahami dasar-dasar menulis fiksi, dan
6. Menjaga komitmen menulis cerita fiksi.
*Kedua*, Membuat Premis
Premis bisa diartikan sebagai ringkasan/sinopsis cerita fiksi yang mengandung tokoh, karakter, rintangan, dan resolusi hanya dalam satu kalimat.
Untuk mengetahui ini premis atau bukan, bisa menjabarkannya sebagai berikut:
1. Tokohnya siapa ...
2. Karakternya bagaimana ...
3. Tantangannya apa ...
4. Resolusi akhir seperti apa ..
Ketiga*, Proses Kreatif Menulis
Untuk tulisan misalnya cerpen, setelah menemukan tema, saya lebih nyaman menentukan _ending_-nya dulu seperti apa. Selanjutnya barulah menentukan genre yang sesuai (romance, horor, dll).
Setelah itu barulah saya membuat kerangka karangan. Kerangka karangan ( _outline_ ) sederhana berupa tema, premis, alur/plot, penokohan, latar/setting, dan sudut pandang tulisan.
Terakhir adalah mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi tulisan utuh. Yang perlu diperhatikan dalam menulis adalah prinsip selesaikan apa yang telah dimulai dan jangan menulis sambil mengedit.
Setelah tulisan selesai, silakan melakukan swasunting. Swasunting terkait logika cerita, penulisan, dan tata bahasa. Bisa juga meminta bantuan teman lain sebagai pembaca pertama untuk memberikan masukan.
Demikian alur Eksplorasi Konsep. Sekarang kita lanjut lagi, ya
3 | Ruang Kolaborasi
Pada alur ini saya mengajak Bapak/Ibu untuk berkolaborasi. Silakan Bapak/Ibu melanjutkan kalimat berikut ini, sehingga menjadi utuh. Boleh panjang atau pendek. Terserah Bapak/Ibu, ya
Silakan dilanjutkan kalimat berikut ini:
" contohnya seperti ini dik"
_Brak!_
_Terdengar suara daun pintu dibanting. Kepalaku memutar menuju sumber suara. Kosong. Dalam remang, mataku menangkap sebuah bayang hitam. Sepertinya aku mengenalinya...
Ternyata itu adalah parman tetanggaku yang suka mabuk- mabukan dan berperangai kasar yang telah menyekapku di gudang yang pengap ini untuk dijual pada tempat pelacuran dikota besar. ....
"Dan seterusnha nanti dik Risma tingal mengembangkanya "
4 | Demonstrasi Kontekstual
Sebagai bentuk pemahaman Bapak/Ibu, silakan tuliskan 5 tema cerita fiksi. Selanjutnya silakan mengembangkannya menjadi sebuah premis. Jangan lupa tambahkan ke dalam resume Bapak/Ibu
5 | Elaborasi Pemahaman
Pada alur ini, silakan Bapak/Ibu mencari referensi lain terkait materi menulis fiksi. Bapak/Ibu juga bisa membaca karya fiksi dari penulis lain sebagai bahan belajar tambahan.
6 | Koneksi Antarmateri
Pada alur ini Bapak/Ibu bisa membuat rangkuman singkat terkait menulis cerita fiksi dari materi yang sudah kita pelajari bersama-sama
7 | Aksi Nyata
Pada alur ini, berdasarkan pemahaman Bapak/Ibu, silakan membuat resume kelas belajar menulis pertemuan ke-9 ini dengan gaya fiksi.
" nah itu dik Risma penjelasan dari dosen kakak pak Sudomo tentang membuat cerita fiksi, yang lebih penting lagi dalam membuat cerita fiksi yaitu perkenalan tokoh, awal konflik, menuju konflik, klimak atau penyelsaian dan ditutup dengam akhir begitu dik"
" wah luar biasa kak saya menadi faham cara membuat fiksi bagaimana kalau kita langsung membuat fiksi nanti tolong kakak koreksi"
"Siap letsgo gassss" jawab siska mantab.
Dan akhirnya Risma bisa menyelesaikan tugas membuat cerita fiksi bahkan termasuk 5 tugas fiksi terbaik yang mendapatkan hadiah dari bu Yanti wali kelasnyà selain itu juga akan diterbitkan pada majalah sekolah.
Oke sip
BalasHapusPembukaan yang sangat bagus
Artikel lengkap
Jangan lupa poles dengan bahasa sendiri ya