Konsep Buku Non Fiksi

 


Resume ke : 14


Gelombang : 29

Tanggal       : Rabu, 26 Juli 2023

Judul           : Konsep Buku Non Fiksi

Narasumber : Musiin, M.Pd.

Moderator     : Lely Suryani, S.Pd. SD.

Materi malam ini luar biasa istimewa yang akan disampaikan oleh ibu Musiin , M.Pd.SD yang sangat keren dalam materi buku non fiksi dan juga akan dimodetarori oleh bu lely.

Berikut resuman materinya:

 Selamat malam Indonesia, selamat malam   Bapak Ibu penulis hebat, peserta kelas menulis gelombang 29 dari Sabang sampai Merauke.  Pertama-tama marilah kita ucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena di kesempatan ini kita semua masih diberi rejeki sehat sehingga bisa menimba ilmu menulis buku nonfiksi

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Om Jay dan Mbak Leny  yang telah memberi kesempatan kepada  saya untuk berbagi sedikit ilmu dan berdiskusi dengan Bapak Ibu.

Saya adalah alumni kelas menulis Om Jay gelombang 8,  yang di awal bergabung di kelas menulis Om Jay juga belum mempunyai karya. JADI JANGAN KUATIR TETAP OPTIMIS, AKAN LAHIR KARYA dari tangan Bapak Ibu semua. Karya yang lahir tidak harus ke penerbit mayor, Bapak ibu bisa mulai menulis di blog maupun mengirimkan karya ke penerbit minor. Bangunlah branding sebagai penulis dari hal sederhana namun konsisten. Hal ini akan menjadi stimulus untuk karya yang hebat.

Gelombang 8 terbentuk di saat pandemic Covid 19, yang tentu saja situasi dan kondisinya tidak sama dengan saat ini, ERA KURIKULUM MERDEKA. Kesimpulannya berproseslah mengikuti perkembangan jaman yang tiap detik berubah.

Kami bersembilan dari gelombang 8 telah berhasil menaklukakan tantangan menulis Prof Eko dan buku kami telah berhasil dipajang di toko buku Gramedia secara online maupun offline. Buku karya saya berjudul Literasi Digital Nusantara. Meningkatkan Daya 

Bapak ibu ini tidak berniat sombong, namun sebagai stimulus Bapak Ibu untuk bisa berbuat lebih baik dan lebih hebat lagi dari kami.

Saya yakin Bapak Ibu pasti juga mampu menjadi PEMENANG  DENGAN MENERBITKAN TIDAK HANYA 1 buku namun puluhan buku.

Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis  mengukir perjalanan  hidup kita. Jadi,  semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak. 

Atau hanya dikeluarkan dalam bentuk pengajaran di kelas-kelas saja atau hanya dalam bentuk obrolan atau cerita kepada anak cucu saja, yang tidak meninggalkan jejak keabadian.

Nah, coba Bapak Ibu merenung sejenak, apakah Bapak Ibu mempunyai "Sebuah Buku" di dalam diri Bapak Ibu? Pengalaman dan pengetahuan apa yang belum tereksplore?

Menulis memang bukanlah hal yang mudah, apalagi harus dilakukan oleh kita yang tidak suka membaca, malah lebih sulit lagi. Menulis adalah keterampilan produktif, ini berarti keterampilan yang membutuhkan modal. Modalnya adalah banyak membaca dan mengamati fenomena yang ada.

Sebelum menulis buku, Bapak ibu harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis.

Alasan saya ingin menjadi penulis adalah sebagai berikut:

1. Mewariskan ilmu lewat buku.

2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.

3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

Bagaimana dengan Bapak Ibu? Coba tanya ke diri Bapak Ibu?

Kutipan terkenal dari Imam  Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer menjadi penguat mengapa saya ingin menjadi penulis.

Menulis ini sebenarnya untuk saat ini mempunyai makna yang luas. Membuat konten sebenarnya adalah turunan dari menulis. Bagaimana sebuah tim kreatif menghasilkan karya jika tidak didahului oleh konsep yang ditulis.

Ini hanya sebagai pengantar agar Bapak Ibu terpacu untuk menghasilkan karya. Tema diskusi malam ini  adalah Penulisan Buku Nonfiksi. Diskusi kita mulai dengan pengertian buku nonfiksi.

Buku Nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan FAKTA dan KENYATAAN. Isi dari buku nofiksi adalah INFORMASI, PENGETAHUAN atau WAWASAN.

Apa tujuannya? Tujuan penulisan buku nonfiksi adalah menyajikan temuan baru atau penyempurnaan dari informasi yang sudah ada.

Ciri-ciri buku nonfiksi

1. Menggunakan bahasa formal.

2. Makna yang disampaikan adalah makna denotasi.

3. Ditulis berdasarkan fakta.

4. Tulisan berbentuk tulisan ilmiah popular.

5. Meghasilkan temuan baru dan menyempurnakan ide temuan lama.

6. Penulis memberikan analisis dan interpretasi intelektual dari data yang disajikan dalam tulisannya.

Buku nonfiksi itu apa saja ya? Jenis Buku Nonfiksi

Ada 2 jenis buku nonfiksi

1. Buku Nonfiksi Murni

2. Buku Nonfiksi Kreatif

Buku nonfiksi murni adalah buku yang berisi kumpulan data otentik yang dikembangkan menjadi sebuah buku. Data-data tersebut berasal dari teori, wawancara penulis, observasi, angket dan bukti lainnya.

Contoh buku nonfiksi murni biasanya kita temukan pada SKRIPSI, DISERTASI,  ARTIKEL, FEATURE,  dll

Buku Nonfiksi Kreatif adalah buku yang berisi data-data otentik yang kemudian dikembangkan dengan bumbu-bumbu kreatif dari pengarang.

Contoh buku nonfiksi kreatif adalah

1. Biografi

2. Autobiografi

3. Memoar

4. Buku Motivasi, pengembangan diri/psikologi

5. Buku panduan/manual

6. Buku pelajaran/buku teks/pendamping

7. Encyclopedia/kamus

8. Buku catatan perjalanan

Mudah bukan? Dan saya yakin semua Bapak Ibu telah memiliki buku nonfiksi di dalam diri. Contohnya? Untuk saat ini yang lagi hit dan banyak dicari adalah cara merumuskan CP menjadi TP, ATP dan Modul Ajar.

Ini lagi trending topik di komunitas guru. Nah ini jika Bapak ibu tuliskan menjadi BUKU PANDUAN. Bapak Ibu pasti suka healing ke berbagai tempat rekreasi, yang tentu saja memberi kesan tersendiri untuk Bapak Ibu. Ini juga bisa menjadi sebuah buku nonfiksi"Buku Catatan Perjalanan".

Dan masih banyak lagi yang bisa Bapak Ibu gali dari dalam diri Bapak Ibu. Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit) 

Contoh: Buku Pelajaran

2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.

Contoh: Buku Panduan

3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara)

Pola yang saya pakai dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster.

Bagaimana prosesnya? Proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni

1. Pratulis

2. Menulis Draf

3. Merevisi Draf

4. Menyunting Naskah

5. Menerbitkan

Langkah Pertama

 Pratulis

1. Menentukan tema

2. Menemukan ide

3. Merencanakan jenis tulisan

4. Mengumpulkan bahan tulisan

5. Bertukar pikiran

6. Menyusun daftar

7. Meriset

8. Membuat Mind Mapping

9. Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Contoh tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya 

1. Pengalaman pribadi

2. Pengalaman orang lain

3. Berita di media massa

4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

5. Imajinasi

6. Mengamati lingkungan

7. Perenungan

8. Membaca buku

Tema yang saya angkat di buku saya adalah pendidikan. Ide berasal dari berita di media massa,  mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan judul Digital Mindset (The Key to Transform Your Organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020Referensi buku yang saya tulis berasal dari data dan fakta yang saya peroleh dari literasi di internet.

Referensi terdiri dari :

1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka. Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

Ini kerangka buku yang saya tulis.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A. Pembagian Generasi Pengguna Internet

B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

A. Media Sosial

B. UU ITE

C. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

A. Pengertian

B. Elemen

C. Pengembangan

D. Kerangka Literasi Digital

E. Level Kompetensi Literasi Digital

F. Manfaat

G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi

H. Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

A. Keluarga

B. Sekolah

C. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62

A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia

B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia

C. Membangun Digital Mindset Warganet +62

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, saya mengikuti nasehat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau.

Beliau juga akan memberikan materi kepada Bapak Ibu dan langkah beliau sangat mujarab Dengan mengikuti langkah beliau, tulisan kita menjadi rapi dan tertata sejak awal. Daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka tertata secara otomatis

Nah setiap buku pasti mempunyai anatomi? Bagaimanakah anatomi buku nonfiksi?

Anotomi Buku non fiksi:

1. Halaman Judul

2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3. Halaman Daftar Isi

4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5. Halaman Prakata

6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7. Bagian /Bab

8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9. Halaman Glosarium

10. Halaman Daftar Pustaka

11. Halaman Indeks

12. Halaman Tentang Penulis

Apakah anatomi ini penting? Jika Bapak Ibu ingin mendapatkan sertikat sebagai penulis, hal ini akan ditanyakan oleh asesor.

Langkah kedua

Menulis Draf

1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

Di langkah kedua ini, Bapak Ibu silakan menulis menulis dan menulis. Bapak Ibu tidak perlu terlalu idealis harus sempurna.

Langkah ketiga

Merevisi Draf

1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian

2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.

Ketika langkah kedua terlewati, Bapak Ibu bisa memeriksa kembali tulisan mulai dari awal sampai akhir.

Langkah keempat 

Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

1. Ejaan

2. Tata bahasa

3. Diksi

4. Data dan fakta

5. Legalitas dan norma

Di langkah keempat ini, Bapak Ibu bisa melibatkan orang lain untuk menyunting tulisan Bapak Ibu.

Mudah bukan? Ayo gas pol tidak perlu pakai rem langsung menulis.Tidak perlu banyak alasan ya.

Hambatan-hambatan dalam menulis 

1. Hambatan waktu

2. Hambatan kreativitas

3. Hambatan teknis

4. Hambatan tujuan

5. Hambatan psikologis

Ini adalah hambatan-hambatan yang dirasakan Bapak Ibu. Jangan terlena dengan rebahan saja sambil scroll atas bawah melihat caption IG atau story wa ya. Bisa saja dilakukan untuk mencari ide dari wa story teman atau caption IG. Setelah membaca wa story, Bapak Ibu silakan menulis.

 Cara mengatasi

1. Banyak membaca

2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.

3. Disiplin menulis setiap hari.

Yang nomer 3 itu sangat manjur, makanya tugas kelas ini adalah menulis resume pelatihan sebanyak 30 kali ya. Tujuannya untuk mengasah keterampilan menulis Bapak Ibu.

Demikian sharing pengalaman dari saya. Semoga ilmu yang sedikit ini bisa membantu Bapak Ibu menaklukkan tantangan untuk menulis buku non-fiksi.

Kata-kata hari ini MENULISLAH SETIAP HARI DAN BUKTIKAN APA YANG AKAN TERJADI.

Selanjutnya acaa di lanjutkan demgan sesi tanya jawab. Berikut beberapa pertanyaan dari para peserta. 

1. Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh. Nama saya Darti Isyanti dari jakarta utara.  Izin bertanya ibu nara sumber dan ibu moderator. Saya sedari dulu ingin sekali menulis, namun baru kali ini menemukan komunitas yang tepat untuk menulis. namun yang jadi permasalahan selaku guru terkadang sangat sibuk dengan tugas-tugas dan tidak sempat membaca, sehingga tulisan yang sekarang saya hasilkan pun mungkin kurang berbobot. Mohon tip dan trik kira-kira apa yang harus saya baca, juirnal, buku atau informasi yang ada di google sebagai penambah ilmu dan referensi saya. Bagaimana cara menulis buku non fiksi namun yang diminati dan di sukai oleh pembaca? Terimakasih bu IIN dan bu Lely

J1. Wa alaikum salam Ibu Darti dari Jakarta. Alhamdulillah bu. Tip untuk bisa menulis adalah dengan membaca dan menulis setiap hari. Membaca maknanya sangat luas. Ibu bisa membuka you tube, bisa membaca praktik baik teman-teman di PMM, membaca blog dll. Dengan membuka cakrala seluas-luasnya, ibu akan semakin terasah kepekaan akan fenomena sosial yang terjadi di sekitar kita. Dari sini, ibu akan semakin peka hal apa yang diminati oleh tema-teman atau calon pembaca buku ibu.

Menulislah hal yang ibu sukai dan kuasai. Ini akan mempermudah ibu dalam menulis. Praktik baik tentang Kurmer bisa ibu dapatkan di PMM, you tube, tik tok. Hal-hal yang ibu dapatkan di media sosial bisa menjadi sumber inspirasi ibu. Semangat dan ayo menulis untuk berbagi ilmu.

2. Iah Sutianah, Kab. Bandung. Bertanya: 

1. Apakah buku nonfiksi harus banyak tulisannya? Bagaimana untuk buku-buku memasak atau membuat prakarya atau craft atau media pembelajaran, bisa dikatakan buku nonfiksi karena biasanya sedikit tulisan dan banyak gambar? 

2. Bolehkan membuat buku solo tentang media pembelajaran? Karena saya guru PAUD sering membuat alat/ media pembelajaran dan menuangkannya menjadi sebuah buku. Nuhun.

J2. Selamat malam Ibu Sutianah dari Kab. Bandung. Pengertian buku nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan FAKTA dan KENYATAAN. Isi dari buku nofiksi adalah INFORMASI, PENGETAHUAN atau WAWASAN. Salah satu jenis buku nonfuiksi adalah buku panduan. Buku memasak atau buku membuat prakarya adalah buku yang berisi informasi dan pengetahuan bu. Gambar yang ibu cantumkan di buku tersebut berfungsi untuk memperjelas.

Sangat boleh dan itu sangat bagus jika ibu menulis buku tentang media pembelajaran untuk guru-guru PAUD. Ayo segera dilaksanakan bu. Saya tunggu lahirnya buku-buku ibu yang luar biasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WRITE EVERY DAY AS A LIFESTYLE RESUM KE 1 KBMN 28

Belajar Menulis